Stasiun Kedungbanteng, Sragen

Stasiun Kedungbanteng (KDB) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Gondang, Sragen. Stasiun Kedungbanteng yang terletak pada ketinggian +85 m ini merupakan stasiun paling timur di Daerah Operasi VI Yogyakarta dan stasiun paling timur di Jawa Tengah.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Kebonromo, Sragen

Stasiun Kebonromo (KRO) adalah stasiun kereta api yang terletak di Kebonromo, Ngrampal, Sragen. Menurut papan penanda stasiun yang berada di arah barat dan timurnya, stasiun ini terletak pada ketinggian +86 m, sementara tulisan di bangunan stasiun menyebutkan ketinggian +84 m. Stasiun Kebonromo berada di Daerah Operasi VI Yogyakarta.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Sragen

Stasiun Sragen (SRG) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Jl. Salak No.1, Kedungupit, Sragen, Sragen. Stasiun yang terletak pada ketinggian +86 m ini berada di Daerah Operasi VI Yogyakarta. Stasiun ini terletak beberapa meter ke arah selatan jalan raya Palur-Ngawi. Di selatan rel terdapat Pabrik Gula Mojo. Dahulu, Stasiun Sragen dinamai Stasiun Mojosragen karena keberadaan pabrik gula itu.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Masaran, Sragen

Stasiun Masaran (MSR) merupakan stasiun kereta api kelas 3 yang terletak di Masaran, Sragen. Stasiun yang terletak pada ketinggian +93 m ini berada di Daerah Operasi VI Yogyakarta.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Kemiri, Kr Anyar

Stasiun Kemiri (KMR) merupakan stasiun kereta api di Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. Stasiun yang terletak pada ketinggian +98 m ini berada di Daerah Operasi VI Yogyakarta. Di petak ke arah utara menuju Masaran terdapat bekas Stasiun Grompol.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Palur, Kr Anyar

Stasiun Palur (kode: PL,+96 m dpl) adalah salah satu stasiun kereta api (KA) yang dikelola oleh Daerah Operasi VI Yogyakarta. Meskipun dinamakan Palur (suatu desa di Kabupaten Sukoharjo), Stasiun ini berada dalam wilayah administrasi Desa Dagen, Jaten, Karanganyar. Lokasi stasiun ini memang berada di perbatasan kedua desa tersebut. Stasiun ini terletak di petak jalur kereta api utama selatan Jawa menghubungkan Bandung dengan Surabaya. Untuk mencapai stasiun ini sangat mudah karena ia terletak di tepi jalan raya utama Solo-Surabaya, di dekat pintu perlintasan kereta api persimpangan jalan raya yang menuju Karanganyar dan Ngawi.
Sebelumnya di stasiun ini terdapat dua kali jadwal pemberangkatan KA Prameks (Prambanan Ekspres)
tujuan Yogyakarta, namun berdasarkan GAPEKA 1 Desember 2011, KA Prameks sudah tidak melayani hingga Stasiun Palur, melainkan hanya sampai Stasiun Solo Jebres. Karena itu, saat ini tidak ada lagi KA penumpang yang dilayani di stasiun ini, mungkin ada beberapa KA yang berhenti jika akan bersilang dengan KA lain.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Solo Jebres, Surakarta

Stasiun Solo Jebres atau Stasiun Solojebres (SK) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Jl. Ledoksari No. 1, Purwadiningratan, Jebres, Surakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +97 m dpl ini berada di bawah manajemen PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta. Stasiun Solo Jebres terletak ke arah timur dari Jl. Urip Sumoharjo. Di dekat stasiun ini terdapat sebuah terminal peti kemas yang kini tak lagi aktif.
Stasiun Solo Jebres terletak di daerah kekuasaan Kasunanan Surakarta. Didirikan pada tahun 1884 oleh Staatsspoorwegen, Stasiun Solo Jebres dahulu adalah stasiun besar untuk Staatsspoorwegen.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Kalioso, Kr Anyar

Stasiun Kalioso (KO) adalah stasiun kereta api yang terletak di Tuban, Gondangrejo, Karanganyar. Stasiun yang terletak pada ketinggian +117 m ini berada di Daerah Operasi VI Yogyakarta. Stasiun yang memiliki 3 jalur kereta api ini berada sekitar 300 m dari jalan raya Surakarta-Purwodadi. Setelah dihapusnya kereta api Pandanwangi, otomatis tidak ada kereta api yang berhenti normal di stasiun ini.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Solo Balapan, Surakarta

Stasiun Solo Balapan (kode: SLO, +93 m) adalah stasiun induk di kota Surakarta, tepatnya di wilayah Kelurahan Kestalan dan Gilingan, Banjarsari, Surakarta. Nama "Balapan" diambil dari nama kampung yang terletak di sebelah utara komplek setasiun. Stasiun ini terletak di jalur kereta api yang menghubungkan Kota Bandung, Jakarta, Surabaya, serta Semarang dan Stasiun Solo Balapan merupakan stasiun kereta api terbesar di kota Surakarta dan Jawa Tengah.
Pembangunan stasiun ini dilakukan oleh jaringan kereta api masa kolonial NIS pada abad ke-19 (tepatnya 1873) dan merupakan salah satu stasiun besar tertua di Indonesia (setelah Stasiun Semarang Tawang). Pembangunannya dilakukan pada masa pemerintahan Mangkunagara IV, dan merupakan stasiun untuk wilayah Kadipaten Praja Mangkunagaran. Stasiun besar di Solo untuk wilayah Kasunanan adalah Stasiun Solo Jebres. Pembangunannya dirancang oleh Herman Thomas Karsten, seorang arsitek kenamaan beraliran Indisch.
Setasiun Solo Balapan memiliki dua emplasemen, utara dan selatan. Emplasemen selatan memiliki lima jalur sedangkan emplasemen utara memiliki tujuh jalur. Emplasemen selatan umumnya dipakai untuk pelayanan kereta api penumpang, sementara emplasemen utara lebih diperuntukkan untuk pelayanan kereta api barang dan pemberangkatan kereta api Senja Utama Solo dan Lodaya. Ke arah timur, terdapat dua jurusan, rel arah ke utara menuju ke Semarang, rel ke timur menuju Surabaya. Emplasemen utara memiliki fasilitas penurunan angkutan semen.
Di sisi timur setasiun terdapat segitiga pembalik (wye) yang memungkinkan rangkaian kereta api berbalik arah seluruhnya dengan menggunakan prinsip langsir. Sisi-sisi segitiga pembalik ini juga memungkinkan kereta api dari timur (dari setasiun Solo Jebres) untuk langsung ke utara / ke Semarang tanpa lewat setasiun Solo Balapan dan sebaliknya. Di dekat segitiga pembalik ini terdapat Depo BBM Pertamina, yang rel masuknya juga dari salah satu sisi segitiga pembalik ini.
Di sisi barat setasiun terdapat kompleks depo lokomotif dan kereta
Sumber, Wikipedia

Stasiun Purwosari, Surakarta

Stasiun Purwosari (PWS) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Jl. Slamet Riyadi No. 502, Purwosari, Lawiyan, Surakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +98 m ini berada di Daerah Operasi VI Yogyakarta.
Stasiun Purwosari dibangun pada tahun 1875, dan merupakan stasiun tertua di Surakarta. Pembangunannya ditangani oleh NISM. Stasiun Purwosari berada di wilayah Mangkunegaran.
Stasiun Purwosari merupakan stasiun percabangan jalur kereta api, antara arah Surabaya dengan Wonogiri. Jalur yang menuju Surabaya termasuk kelas utama, sedangkan yang ke Wonogiri termasuk kelas sekunder. Sampai Stasiun Sangkrah, jalur ini termasuk unik karena menjadi satu-satunya jalur kereta api di Indonesia yang berjejer berdampingan dengan jalan raya. Dahulu sepanjang jalur Purwosari-Sangkrah terdapat 8 buah halte, yakni Pesanggrahan, Ngadisuran, Bando, Ngapeman, Pasarpon, Cayudan, Kauman dan Lojiwetan. Halte-halte tersebut sekarang sudah tidak ada lagi.
Stasiun Purwosari memiliki 9 jalur kereta api, di mana 4 buah sebagai jalur utama, 3 untuk stabling gerbong barang, dan 2 jalur menuju ke dipo lokomotif dan gudang semen. Dari Stasiun Purwosari juga dahulu terdapat jalur percabangan yang menuju Boyolali melalui Kartasura, yang kini sudah tidak ada lagi. Jalur ini juga mempunyai cabang di Tegalsari menuju Colomadu. Sampai sekarang, beberapa bagian dari sisa-sisa jalur tersebut masih dapat disaksikan.
Dahulu Stasiun Purwosari merupakan dipo lokomotif, jejak peninggalan sebagai dipo lokomotif masih terdapat menara air di sisi utara stasiun. Saat ini stasiun ini masih berfungsi sebagai dipo, namun bukan dipo lokomotif melainkan dipo alat mekanik. Bongkar muat semen juga dilakukan di Stasiun Purwosari.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Gawok, Sukoharjo

Stasiun Gawok (GW) adalah stasiun kereta api yang terletak di Blimbing, Gatak, Sukoharjo. Stasiun yang terletak pada ketinggian +118 m ini berada di Daerah Operasi VI Yogyakarta, dan tidak jauh dari PT. Kharisma Rotan Mandiri.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Delanggu, Klaten

Stasiun Delanggu (DL) merupakan stasiun kereta api yang terletak di ujung timur Kabupaten Klaten, tepatnya di desa Gatak, Delanggu, Klaten. Stasiun yang terletak pada ketinggian +133 M ini berada di Daerah Operasi VI Yogyakarta. Pada masa penjajahan Belanda, Stasiun Delanggu dipergunakan untuk mengangkut karung goni untuk menyuplai pabrik-pabrik gula di sekitar Karesidenan Surakarta, dan dipergunakan juga sebagai sarana angkutan antara Surakarta dan Yogyakarta. Stasiun Delanggu memiliki 4 jalur kereta api.

 Sumber, Wikipedia

Stasiun Ceper, Klaten

Stasiun Ceper (CE) adalah stasiun kereta api yang terletak di Jl. Stasiun Ceper, Klepu, Ceper, Klaten. Stasiun yang terletak pada ketinggian +133 m ini berada di Daerah Operasi VI Yogyakarta. Dari Stasiun Ceper dahulu terdapat percabangan ke Pabrik Gula Ceperbaru. Stasiun Ceper memiliki 4 jalur kereta api.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Klaten

Stasiun Klaten (KT) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Tonggalan, Klaten Tengah, Klaten. Stasiun yang terletak pada ketinggian +151 m ini terletak di Daerah Operasi VI Yogyakarta. Stasiun ini terletak dekat jalan by-pass yang melingkari Klaten dan memiliki 6 jalur kereta api.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Srowot, Klaten

Stasiun Srowot (SWT) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Gondangan, Jogonalan, Klaten. Stasiun yang terletak pada ketinggian +152 m ini berada di Daerah Operasi VI Yogyakarta. Stasiun Srowot memiliki 3 jalur kereta api.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Brambanan, Klaten

Stasiun Brambanan (BBN) adalah stasiun kereta api yang terletak di Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Stasiun yang terletak pada ketinggian +146 m ini berada di Daerah Operasi VI Yogyakarta, dan merupakan stasiun kereta api paling barat di Kabupaten Klaten.
Daerah tempat stasiun ini berada dahulu bernama Brambanan. Kemudian namanya diubah menjadi Prambanan. Meski begitu, nama stasiun ini tidak mengalami perubahan.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Maguwo, Sleman

Stasiun Maguwo (kode: MGW, +118m) adalah stasiun KA yang terletak di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalur ini terletak di petak jalur kereta api antara jalur ganda Kutoarjo-Solo. Di timur Stasiun Maguwo terdapat Stasiun Kalasan, namun sekarang sudah tidak difungsikan lagi.

Sejarah
Pada awalnya, stasiun ini hanyalah stasiun kecil yang fungsinya hanya menjadi titik persilangan KA jarak jauh, bongkar muat gerbong pupuk Sriwijaya ke emplasemen gudang dan titik langsir untuk gerbong ketel untuk memasok Avtur. Dengan selesainya pembangunan jalur ganda Yogyakarta-Solo, dan karena letaknya yang berdekatan dengan Bandar Udara Adi Sucipto, stasiun ini kemudian dibenahi dan saat ini disinggahi oleh KA Pramex tujuan Kutoarjo-Yogyakarta-Solo Balapan-Palur. Bangunan lama stasiun ini dipertahankan karena memiliki nilai sejarah dan pernah ditampilkan dalam film Janur Kuning (1979).

Fasilitas
Stasiun ini difungsikan menjadi stasiun bandar udara yang akan melayani KA bandara untuk mengangkut penumpang antara Bandara Adisucipto dengan Yogyakarta maupun Solo, sekaligus menjadi titik sistem transportasi terpadu di Yogyakarta. Stasiun Maguwo sekarang dilengkapi dengan jalur bawah tanah yang menghubungkan penumpang pesawat terbang langsung dari stasiun. Di halaman depan juga telah berfungsi halte pemberhentian sistem angkutan dalam kota TransJogja. Untuk keperluan ini, posisi stasiun telah digeser sejauh kurang lebih 300m ke arah timur dari titik asalnya. di stasiun ini, semua Kereta harus berhenti untuk memberikan waktu bagi masinis untuk istirahat terlebih dulu.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Wates, Kulon Progo

Stasiun Wates (WT) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +18 m ini berada di Daerah Operasi VI Yogyakarta. Ke arah barat, sebelum masuk Jawa Tengah, terdapat Stasiun Kedundang yang sudah tak aktif sejak tahun 1980-an.
Stasiun Wates memiliki 5 jalur, dengan fungsi sebagai berikut:
Jalur 1 untuk berjalan langsung atau pemberhentian KA dari arah barat,
jalur 2 untuk berjalan langsung KA dari timur,
jalur 3 untuk pemberhentian KA dari arah barat/timur,
jalur 4 untuk stabling rangkaian gerbong balast kricak, dan
jalur 5 untuk pengisian balast kricak ke gerbongnya

Sumber, Wikipedia

Stasiun Sentolo, Kulon Progo

Stasiun Sentolo (STL) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Sentolo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +54 m ini berada di Daerah Operasi VI Yogyakarta. Stasiun ini terletak di pinggir jalan raya Wates-Yogyakarta setelah menyeberangi rel di kiri. Ke arah selatan, sebelum Stasiun Wates, terdapat Stasiun Kalimenur yang sudah tidak digunakan lagi sejak tahun 1980-an.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Rewulu, Bantul

Stasiun Rewulu (RWL) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Argomulyo, Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +88 m ini berada di Daerah Operasi VI Yogyakarta. Stasiun ini memiliki 5 jalur, dan berada dekat dengan depot BBM yang terletak 1 kilometer di selatan stasiun, terhubung secara langsung dengan salah satu jalur rel kereta api melewati perkampungan Gancahan hingga masuk depot.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Patukan, Sleman

Stasiun Patukan (PTN) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Ambarketawang, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Stasiun ini berada di Daerah Operasi VI Yogyakarta, dan merupakan stasiun kereta api paling barat di Kabupaten Sleman. Stasiun yang berketinggian +88 m ini memiliki 5 jalur kereta api. Nama stasiun ini berasal dari nama dusun tempat stasiun ini berada. Jika sore tempat ini ramai dikunjungi masyarakat sekitar stasiun bahkan dari daerah-daerah disekitar dusun patukan.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Yogyakarta/ Tugu

Stasiun Yogyakarta (kode: YK, +113 m dpl) — juga dikenal sebagai Stasiun Tugu — terletak di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan berada di bawah naungan PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 6. Stasiun ini beserta rel KA yang membujur dari barat ke timur merupakan daerah perbatasan antara Kecamatan Jetis dan Gedongtengen. Stasiun ini melayani pemberangkatan dan kedatangan kereta api (KA) kelas eksekutif dan bisnis. Pemberangkatan dan kedatangan KA kelas ekonomi dilayani di Stasiun Lempuyangan. Stasiun Tugu Yogyakarta adalah stasiun kereta api terbesar di di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dahulu, di stasiun ini terdapat dua percabangan jalur di sisi barat stasiun yang saat ini sudah dinonaktifkan. Jalur pertama ke utara menuju Magelang dan berakhir di Parakan. Bekas jalur Jogja-Magelang ini dapat kita lihat di beberapa tempat di Jalan Tentara Pelajar, Yogyakarta. Jalur ini juga bercabang di Secang menuju Museum Kereta Api Ambarawa melalui Tuntang hingga berakhir di Kedungjati. Jalur yang kedua, ke arah selatan menuju Palbapang di Kabupaten Bantul. Bekas jalur ini juga masih terlihat di beberapa tempat, salah satunya adalah yang sekarang menjadi lapangan parkir di sisi barat laut Kraton Yogya.

Arsitektur yang Unik
Meskipun Stasiun Tugu Anno 1887 merupakan salah satu stasiun yang cukup tua (Stasiun Bogor Anno 1880), namun memiliki Arsitektur yang unik. Gedung stasiun berada di tengah kedua sisi rel kereta api, sedangkan bangunan menghadap ke jalan poros kota Yogyakarta.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta

Stasiun Lempuyangan (kode: LPN, +114 m dpl) adalah stasiun kereta api yang terletak di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, berjarak sekitar 1 km di sebelah timur dari stasiun utama di kota ini, yaitu Stasiun Yogyakarta.Layanan reservasi dibuka dari jam 7:30 sampai jam 19:30.
Stasiun yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1872 ini melayani pemberhentian semua KA ekonomi yang melintasi Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan beserta dengan rel yang membujur dari barat ke timur merupakan perbatasan antara Kecamatan Gondokusuman di utara dan Danurejan di selatan.
Berbeda dengan stasiun kereta api lain di Jawa yang umumnya baru melayani pemberhentian rangkaian ekonomi setelah kebijakan pemisahan pelayanan stasiun untuk penumpang KA ekonomi dan non-ekonomi, stasiun ini sudah sejak lama dijadikan tempat pelayanan KA ekonomi yang diberangkatkan dari Yogyakarta. Dulu, ketika semua KA ekonomi lain masih diberangkatkan dari Stasiun Yogyakarta, stasiun ini sudah menjadi titik keberangkatan KA Empu Jaya jurusan Jakarta Pasar Senen (sekarang berganti nama menjadi KA Progo) dan KA Argopuro jurusan Banyuwangi Baru (sekarang menjadi KA Sri Tanjung) dan KA Gajah Wong jurusan Jakarta Pasar Senen.
Selain melayani penumpang KA ekonomi jarak jauh, stasiun ini juga melayani penumpang KA Prameks jurusan Kutoarjo-Yogyakarta-Solo Balapan-Palur.
Di dekat stasiun ini terdapat rel yang menuju Balai Yasa Pengok, yaitu dipo atau bengkel KA yang terbesar di Pulau Jawa. Rel antara Stasiun Lempuyangan dan Balai Yasa Pengok adalah jalur yang cukup unik, karena menembus perumahan penduduk dan berbaur dengan gang-gang di perumahan itu.
Sumber, Wikipedia

Stasiun Cakung

Stasiun Cakung (CUK) adalah sebuah stasiun kereta api di Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Stasiun Cakung terletak di jalur KA Commuter Jabodetabek jalur Bekasi yang dimulai dari Stasiun Jatinegara hingga Stasiun Bekasi. Stasiun Cakung beralamat di Jalan Raya Stasiun Cakung Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur 13950.
Stasiun yang terletak pada ketinggian +11 m ini berada di Daerah Operasi I Jakarta. Stasiun Cakung merupakan stasiun kereta api paling timur di seantero Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan langsung berbatasan dengan provinsi Jawa Barat. Di timur stasiun ini terdapat bekas Stasiun Rawabebek.

Kereta api
Krl Commuter Line ke Bekasi dan Jakarta Kota

Sumber, Wikipedia

Stasiun Buaran

Stasiun Buaran (BUA, +15m.) adalah nama sebuah stasiun yang terletak di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Stasiun ini terletak pada jalur KA Commuter Jabodetabek jalur Bekasi yang dimulai dari Stasiun Jatinegara hingga Stasiun Bekasi.
Stasiun ini beralamat di Jalan I Gusti Ngurah Rai Penggilingan, Cakung, 13490.

Kereta api
Patas Purwakarta: ke Purwakarta dan Jakarta Kota
KRL Ekonomi/Ekonomi AC ke Bekasi dan Jakarta Kota
Angkutan umum Metromini T52

Sumber, Wikipedia

Stasiun Angke

Stasiun Angke (AK) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Jl. Stasiun Angke, perbatasan antara kelurahan Jembatan Lima dan Angke, Tambora, Jakarta Barat. Stasiun ini berada di Daerah Operasi I Jakarta. Di antara Stasiun Angke & Stasiun Kampung Bandan direncanakan akan dibangun stasiun baru, yaitu Stasiun Bandengan. Pada tanggal 17 Januari 2008, emplasemen Stasiun Angke ditertibkan dari 500 bangunan liar yang berada di sana, karena saat itu ada rencana menjadikan Stasiun Angke sebagai percabangan ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

Kereta api
Berikut adalah daftar kereta api yang berhenti di Stasiun Angke.
Yellow Line Local: ke Bojong Gede dan Jatinegara
Yellow Line Express: ke Bojong Gede dan Jatinegara
Yellow Line Local: ke Depok dan Jatinegara
Yellow Line Express: ke Depok dan Jatinegara

Sumber, Wikipedia

Stasiun Ancol

Stasiun Ancol adalah sebuah stasiun di Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Stasiun ini terletak pada jalur KA Commuter Jabodetabek jalur Tanjung Priok yang dimulai dari Stasiun Jakarta Kota hingga Stasiun Tanjung Priok. Stasiun ini termasuk stasiun kecil. Stasiun Ancol beralamat di Jalan R.E. Martadinata Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Untuk sementara, kereta api yang berhenti di stasiun ini hanya KA Lokal tujuan Tanjung Priok-Purwakarta. Rencananya, jika jalur Jakarta Kota-Tanjung Priok sudah aktif, kereta api yang melayani rute tersebut juga akan berhenti di sini. Dahulu, dari Stasiun Ancol terdapat percabangan rel menuju Pasoso-Depo Pertamina Cilincing yang sudah ditutup sejak tahun 1990-an.

Sumber, Wikipedia

Stasiun Gambir

Stasiun Gambir (kode:GMR) adalah stasiun kereta api terbesar di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia dan terletak di Gambir, Gambir, Jakarta Pusat. Stasiun ini dibangun pada dasawarsa 1930-an dengan nama Stasiun Koningsplein dan mendapatkan renovasi secara besar-besaran pada 1990-an. Stasiun ini mempunyai 4 jalur. Stasiun Gambir melayani transportasi kereta api untuk tujuan-tujuan utama di Pulau Jawa. Di stasiun ini, tersedia pula bus DAMRI untuk menuju Bandara Soekarno Hatta. Stasiun ini berada di Daerah Operasi I Jakarta.

Sejarah
Di wilayah Weltevreden terdapat stasiun kereta yakni Stasiun Gambir, yang dikelola Weltevreden Railway Station Well Contented. Merupakan stasiun yang pertama di Koningsplein. Stasiun kereta api yang dikelola mulai tanggal 4 Oktober 1884. Terletak di sebelah kanan Gereja Willem di Koningsplein Oost, kini Medan Merdeka Timur, pada awalnya merupakan halte Koningsplein NIS (NederlandsIndische SpoorwegMaatschappij), beberapa ratus meter di selatan dari tempat di mana kini terletak Stasiun Gambir.
Bangunannya berbentuk kecil dan sangat sederhana. Halte itu kemudian digantikan oleh Stasiun Weltevreden, yang dibuka pada tanggal 4 Oktober 1884. Sampai tahun 1906, merupakan stasiun pemberangkatan untuk tujuan Bandung dan Surabaya. Gedungnya mempunyai atap yang bertumpu pada bantalan besi tuang menurut rancangan SS (Staatsspoorwegen), demikian keterangan pada tahun 1881. NIS hingga saat itu tidak menempatkan atap-atap jenis tersebut, sementara SS telah menempatkannya di beberapa tempat.
Pada tahun 1917, setelah pengambil-alihan SS, stasiun itu diperbesar dan hampir 10 tahun kemudian mengalarni perubahan besar-besaran di mana tampak luar bangunan dengan gaya art-deco. Atap penutup diperpanjang pada tahun 1928 hingga ke sisi utara sepanjang 55 meter. Kemudian pada tahun 1937 stasiun itu diresmikan sebagai Stasiun Batavia Koningsplein dan kemudian bernama Gambir.

Keterangan :
Stasiun Gambir di tahun 1939
Stasiun Gambir dilihat dari Monumen Nasional 24 Oktober 2006

Sumber, Wikipedia